Saat diingatkan..

Minggu, 19 Oktober 2008

Ulang tahun Kaka Dilla yang ke 10. Sang Bunda (kakak saya) minta saya dateng jam 12 untuk ngurusin semua. Berhubung Sang Bunda lagi ada keperluan dari pagi hingga Ashar.

Lalu, instruksi dari Bundanya, makanannya beli di salah satu Franchise berbau Jepang , dengan minuman Teh dalam kemasan,sedikit kue dan beberapa macam camilan. Total untuk 60 orang,

Saya pikir,acara akan berlangsung di rumah. Tapi ternyata,kami semua (ber-10) pergi ke sebuah tempat di kabupaten bandung. , sebuah bangunan berlantai 2,dengan jumlah penghuni 48 orang. Terdiri dari 4O anak (laki-laki dan perempuan) berusia SMP dan SMA, 2 orang usia SD , seorang batita dan 5 orang pengasuh perempuan. Ya..Panti Sosial Asuhan Anak.

Kami hanya ingin makan bersama. Tapi ternyata kami disambut bak tamu agung. Unexpected. Kami terharu. Lalu sepanjang acara penyambutan,mata kami basah oleh air mata. Tersentuh doa tulus mereka, ucapan terima kasih untuk hal kecil yang kami bawa, dan tak tahan demi melihat seorang batita yang meminum air putih dari dotnya.

Hingga tiba perwakilan keluarga diminta untuk berbicara maksud kedatangan, saat itu kondisi kami ( saya, kakak, dan Ibu) semua Speechless. Tapi akhirnya saya beranikan bicara walau dengan sedikit terbata menahan tangis.

Saat makan,semua anak begitu bahagia, terlihat dari pancaran mata dan senyumannya. Hingga acara selesai, dan ketika hendak mengumpulkan sampah kemasan makanan dan minuman, mereka bilang, tidak ada sampah. Kok bisa??

Ternyata, mereka makan nasi dengan camilan ,sedangkan lauknya (kebetulan ada shrimp nugget, dan beef teriyaki) tidak mereka sentuh. Mereka menyimpannya untuk kemudian dimakan saat malam atau saat makan sahur. Begitu pula dengan minuman teh dalan kemasannya. Kata mereka,ini kali pertama mereka makan makanan jepang , dan terasa sayang sekali jika harus menghabiskannya saat ini juga.

Huhuhuhu…sedih banget. Sementara baru juga tadi malam saya pergi ke dua pesta pernikahan, penuh dengan makanan enak, beraneka ragam jenis dan berlimpah ruah. Dan saya yakin, banyak yang tersisa. Semakin sedih saat ingat, jatah makanan saya yang sering tidak habis lalu terbuang, terkadang tidak nafsu makan hanya karena menu yang tak sesuai, dan begitu sering menyesali kapasitas perut saat banyaknya makanan terhidang.

Sementara mereka?? Huhuhu…maafkan saya ya Allah…